16.5.09

Perbedaan Compiler dan Interpreter

16.5.09

Para programmer pasti sering mendengar istilah compiler dan interpreter. Dan sebagian besar mungkin sudah tahu perbedaan diantara keduanya. Tapi ga pa2lah saya bahas lagi dari pada ga da kerjaan di kos sabtu gini, mending mengarang indah, ya ga ? hee.

Let's start.. program yang telah dibuat agar bisa dijalankan oleh komputer harus diterjemahkan dulu ke bahasa mesin. Kode program yang kita buat merupakan kode bahasa tingkat tinggi yang tidak bisa dibaca dan dimengerti oleh mesin. Mesin hanya bisa mengerti kode bahasa mesin seperti "10110000 01100001" (apa coba itu ? hee), karena itu harus di terjemahkan terlebih dahulu. Nah, program sistem yang bertugas sebagai penterjemah disebut compiler dan interpreter. Nah, apa itu compiler dan interpreter ?

Interpreter adalah program sistem yang berfungsi sebagai penterjemah kode program yang dibuat oleh programmer ke dalam bahasa mesin. Interpreter mengeksesusi perintah baris demi baris dengan mengikuti logika yang ada.

Compiler adalah program sistem yang juga berfungsi sebagai penterjemah kode program ke dalam bahasa mesin agar bisa dijalankan oleh mesin. Perbedaannya dengan interpreter adalah compiler mengeksekusi seluruh instruksi dalam program sekaligus.

Untuk lebih jelaskan, dibawah ini ada beberapa perbedaan diantara keduanya yang saya dapatkan dari hasil googling di Omz Google, hee. (sumber: http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy/lecturenotes/kp1/BAB%20I.pdf):

  • Interpreter menterjemahkan baris per baris. Sedangkan compiler, menterjemahkan seluruh instruksi sekaligus. Selanjutnya hasil terjemahan (setelah melalui tahapan lain) bisa dijalankan secara langsung, tanpa tergantung lagi oleh program sumber atau compilernya.
  • Pada interpreter, penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program. Sedangkan pada compiler, proses pembuatan dan pengujian membutuhkan waktu relatif lebih lama, sebab ada waktu untuk mengkompilasi (menerjemahkan) dan ada pula waktu untuk melakukan proses linking. Program akan berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung kesalahan secara kaidah sama sekali.
  • Pada interpreter, kecepatannya menjadi lambat sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih dahulu. Selain itu, saat program dieksekusi, interpreter juga harus selalu berada dalam memori. Jadi memori selalu digunakan baik untuk program maupun interpreter. Sedangkan pada compiler, proses eksekusi dapat berjalan dengan cepat, sebab tak ada lagi proses penerjemahan.
  • Pada interpreter, kode program tidak dapat dirahasiakan. Sedangkan pada compiler, kode program bisa dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah program yang dalam bentuk kode mesin.
Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Fortran, Cobol, Pascal, C, dlsb. Sedangkan yang menggunakan interpreter yaitu PHP, ASP, Perl, Python (nih sejenis ular apa bahasa pemrograman ? haha), dlsb.

Itulah sekelumit tentang compiler vs interpreter, kalau masih kurang silahkan googling sendiri dan kalau ada yang salah mohon dikoreksi . Maklum saya kan masih verynewbie, hee. Capek juga ya nulis, segitu aje dulu yak.

Related Posts:



Widget by Scrapur

9 komentar:

  1. bagus bro,.. gwe tambahin kalo compiler saat ini booming JAVA

    BalasHapus
  2. @neoriz: ok2 boz..

    BalasHapus
  3. trims bos atas penjelasanny!!!

    BalasHapus
  4. thanks atas inpormasinya,,,,
    :-D

    BalasHapus
  5. Anonim24.3.10

    mksi ya,,,,
    ngbantu bgt,,,,
    kbtulan lg da tugas ttg ini...

    BalasHapus
  6. terimakasih..
    saya mengerti akhirnya tentang interpreter dan compiler

    BalasHapus
  7. thanks dapet pencerahan :)

    BalasHapus
  8. makasih atas infonya.... ijin kopas yaa

    BalasHapus
  9. makasih buat informasinya,
    maklum mas, masih kuliah perdana dan ini materi awalnya dalam studi program informatika

    BalasHapus